Mari kita bandingkan perbedaan melakukan aborsi sendiri (menggunakan pil) atau melakukan aborsi di klinik dengan dokter. Aborsi di Klinik -Tindakan oleh dokter -Ketika usia kandungan sudah lebih dari 9 minggu, maka tindakan aborsi oleh dokter adalah satu-satunya pilihan -kebersihan rahim terjamin -komplikasi jarang terjadi -proses dapat selesai dalam 1 hari (tuntas) -pendarahan ringan (seperti saat menstruasi) beberapa hari setelah tindakan aborsi -prosedur invasif (bergantung pada dokter dan alat-alat yang digunakan) -pembatasan aktivitas selama 1-2 minggu setelah dilakukan tindakan aborsi Baca Juga : Cara Menggugurkan Kandungan di Klinik Aborsi dengan Pil -Aborsi dilakukan secara sendiri -Obat hanya dapat bereaksi saat usia kandungan dibawah 9 minggu -Kebersihan rahim tidak terjamin -Sering terjadi komplikasi -proses berlangsung beberapa hari -Seringkali terjadi pendarahan hebat bahkan tak terkontrol -prosedur non-invasif (bergantung pada obat aborsi) -pembatasan aktifitas tidak tentu, bergantung pada reaksi yang ditimbulkan obat Itu lah yang membedakan aborsi di Klinik dan aborsi dengan menggunakan obat. Sebenarnya informasi ini kurang adil memang bagi para penjual obat, namun dalam hal ini adalah fakta. Fakta ini dikutip dari salah satu asosiasi klinik aborsi legal di Amerika tanpa dikurangi atau dilebih-lebihkan. Berdasarkan situs wikipedia, aborsi diartikan sebagai "Gugur kandungan atau aborsi (bahasa Latin: abortus) adalah berhentinya kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian janin. Apabila janin lahir selamat (hidup) sebelum 38 minggu namun setelah 20 minggu, maka istilahnya adalah kelahiran prematur." |
N.B
Cara aborsi yang aman adalah di klinik aborsi, bukan menggunakan obat. Percayakan kesehatan anda kepada dokter spesialis. Anda bisa menggunakan jasa Pusat Klinik Aborsi Jakarta sebagai salah satu klinik aborsi yang paling terpercaya. Archives
April 2018
|